MEDIA PEMBELAJARAN

 
 
 
Media Pembelajaran
1.      Definisi media Pembelajaran
a.       Yusuf Hadi Miarso (2007), Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar dalam diri siswa-siswi.
Ø  Dr. Kasful Anwar Us., M.Pd dan Hendra Harmi, S.Ag., M.Pd. 2010. Perencanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung :  ALVABETA, cv
b.      Hamidjojo dalam Latuheru(1993), Media pembelajaran adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan ataw menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yag dituju.
Ø  Dr. Kasful Anwar Us., M.Pd dan Hendra Harmi, S.Ag., M.Pd. 2010. Perencanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung :  ALVABETA, cv
c.        Gagne (1970), Menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam  lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Ø  Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
2.      Jenis-jenis Media Pembelajaran
a.        Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak yang meliputi :
a)      Media audio
b)      Media cetak
c)      Media visual diam
d)     Media visual gerak
e)      Media audio semi gerak
f)       Media visual semi gerak
g)      Media audio visual diam
h)      Media audio visual gerak
Ø  Dr. Kasful Anwar Us., M.Pd dan Hendra Harmi, S.Ag., M.Pd. 2010. Perencanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung : ALVABETA, cv
b.      Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media:
a)      audio : Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
b)      cetak : buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
c)      audio-cetak : kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
d)     proyeksi visual diam : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
e)      proyeksi audio visual diam : film bingkai slide bersuara
f)       visual gerak : film bisu
g)      audio visual gerak : film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi
h)      obyek fisik : Benda nyata, model, spesimen
i)        manusia dan lingkungan : guru, pustakawan, laboran
j)        komputer : CAI
Ø  Dr. Kasful Anwar Us., M.Pd dan Hendra Harmi, S.Ag., M.Pd. 2010. Perencanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung :  ALVABETA, cv
c.       Arsyad (2002) mengklasifikasikan media atas empat kelompok:
a)      Media hasil teknologi cetak
b)      Media hasil teknologi audio-visual
c)      Media hasil teknologi berbasis komputer
d)     Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer
Ø  Asyad Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
3.      Fungsi Media Pembelajaran
a.       Levie & Lentz (1982) mengemukakan fungsi media pembelajaran sebagai berikut :
a)      Fungsi atensi yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa pada isi pelajaran dibantu dengan media gambar sehingga memiliki kemungkinan mengingat isi pelajaran lebih besar.
b)      Fungsi afektif yaitu muncul ketika belajar dengan teks yang bergambar, sehingga dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
c)      Fungsi kognitif yaitu mengungkapkan gambar memperlancar pencapaian tujuan memahami dan mengingat informasi yang terkandung.
d)     Fungsi kompensatoris yaitu berfungsi mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menarima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks.
Ø  Asyad Azhar. 2011.  Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada
b.      Kemp & Dayton (1985:28) fungsi media pembelajaran meliputi :
a)       Memotivasi minat atau tindakan
b)      Menyajikan informasi
c)      Memberi instruksi
Ø   Asyad Azhar,2011.  Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada
c.       Dale (1969:180) audio-visual memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran, sehingga dapat teralisasikan hal-hal sbb :
a)      Meningkatkan rasa pengertian & simpati dalam kelas
b)      Menumbuhkan perubahan tingkah laku siswa
c)      Menunjukan hubungan mata pelajaran & minat siswa dg meningkatnya motivasi siswa
d)     Membawa kesegaran & motivasi
e)      Hasil belajar siswa lebih bermakna
f)       Mendorong pemanfaatan yang bermakna
g)      Memberikan umpan balik yang diharapkan
h)      Melengkapi pengalaman
i)        Memperluas wawasan
j)         Meyakinkan bahwa kejelasan pikiran yang siswa butuhkan dengan membangun struktur konsep dan gagasan yg bermakna.
Ø  Asyad Azhar.2011.  Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada

SISTIM PENDIDIKAN TERBAIK DI DUNIA ADA DI FINLANDIA

Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011: The Hidden Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New York, Senin (1/3/2011), indeks pembangunan pendidikan atau education development index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia. EDI dikatakan tinggi jika mencapai 0,95-1. Kategori medium berada di atas 0,80, sedangkan kategori rendah di bawah 0,80.

Total nilai EDI itu diperoleh dari rangkuman perolehan empat kategori penilaian, yaitu:
  • Angka partisipasi pendidikan dasar,
  • Angka melek huruf pada usia 15 tahun ke atas,
  • Angka partisipasi menurut kesetaraan jender,
  • Angka bertahan siswa hingga kelas V sekolah dasar (SD).
Penurunan EDI Indonesia yang cukup tinggi tahun ini terjadi terutama pada kategori penilaian angka bertahan siswa hingga kelas V SD. Kategori ini untuk menunjukkan kualitas pendidikan di jenjang pendidikan dasar yang siklusnya dipatok sedikitnya lima tahun. 

Di Tingkat Asia

Saat ini Indonesia masih tertinggal dari Brunei Darussalam yang berada di peringkat ke-34. Brunai Darussalam masuk kelompok pencapaian tinggi bersama Jepang, yang mencapai posisi nomor satu Asia. Adapun Malaysia berada di peringkat ke-65 atau masih dalam kategori kelompok pencapaian medium seperti halnya Indonesia.Meskipun demikian posisi Indonesia saat ini masih jauh lebih baik dari Filipina (85), Kamboja (102), India (107), dan Laos (109).

Finlandia Terbaik Dunia

Sistem pendidikan Finlandia adalah yang terbaik di dunia. Rekor prestasi belajar siswa yang terbaik di negara-negara OECD dan di dunia dalam membaca, matematika, dan sains dicapai para siswa Finlandia dalam tes PISA.  Amerika Serikat dan Eropa, seluruh dunia gempar.
Untuk tiap bayi yang lahir kepada keluarganya diberi maternity package yang berisi 3 buku bacaan untuk ibu, ayah, dan bayi itu sendiri. Alasannya, PAUD adalah tahap belajar pertama dan paling kritis dalam belajar sepanjang hayat. Sebesar 90% pertumbuhan otak terjadi pada usia balita dan 85% brain paths berkembang sebelum anak masuk SD (7 tahun).

Kegemaran membaca aktif didorong. Finlandia menerbitkan lebih banyak buku anak-anak daripada negeri mana pun di dunia. Guru diberi kebebasan melaksanakan kurikulum pemerintah, bebas memilih metode dan buku teks. Stasiun TV menyiarkan program berbahasa asing dengan teks terjemahan dalam bahasa Finish sehingga anak-anak bahkan membaca waktu nonton TV.
Pendidikan di sekolah berlangsung rileks dan masuk kelas siswa harus melepas sepatu, hanya berkaus kaki. Belajar aktif diterapkan guru yang semuanya tamatan S2 dan dipilih dari the best ten lulusan universitas. Orang merasa lebih terhormat jadi guru daripada jadi dokter atau insinyur. Frekuensi tes benar-benar dikurangi. Ujian nasional hanyalah Matriculation Examination  untuk masuk PT. Sekolah swasta mendapatkan dana sama besar dengan dana untuk sekolah negeri.
Sebesar 25% kenaikan pendapatan nasional Finlandia disumbangkan oleh meningkatnya mutu pendidikan. Dari negeri agraris yang tak terkenal kini Finlandia maju di bidang teknologi. Produk HP Nokia misalnya merajai pasar HP dunia. Itulah keajaiban pendidikan Finlandia. Finlandia University

Membanding Sistem Indonesia dengan Finlandia

Ada yang berpendapat,  keunggulan mutu pendidikan Finlandia itu tidak mengherankan karena negeri ini amat kecil dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta jiwa,  penduduknya homogen,  dan negaranya sudah eksis sekian ratus tahun. Sebaliknya,  penduduk Indonesia lebih dari 220 juta jiwa, amat majemuk terdiri dari beragam suku, agama, budaya, dan latar belakang sosial.  Indonesia baru merdeka 66 tahun.
Pendapat senada dikemukakan oleh tokoh-tokoh dan pemerhati pendidikan Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jepang,  dan negara-negara lain dibandingkan dengan negaranya. Yang paling malu AS karena unit cost anggaran pendidikannya jauh melebihi Finlandia tapi siswanya mencapai ranking 17 dan 24 dalam tes PISA, sedangkan siswa Shanghai China ranking 1, Finlandia 2, dan Korea Selatan 3. Soal siswa di Shanghai China juara masih diragukan karena belum menggambarkan keadaan mutu seluruh pendidikan China. Kalau Finlandia sebagai negara kecil bisa juara mengapa negara kecil yang sudah established seperti Islandia, Norwegia, New Zealand tak bisa?
Akhirnya semua mengakui bahwa sistem pendidikan Finlandia yang terbaik di dunia karena kebijakan-kebijakan pendidikan konsisten selama lebih dari 40 tahun walau partai yang memerintah berganti. Secara umum kebijakan-kebijakan pendidikan China dan Korea Selatan (dan Singapura) juga konsisten dan hasilnya terlihat sekarang.
Kebijakan-kebijakan pendidikan Indonesia cenderung tentatif, suka coba-coba, dan sering berganti.
Lalu bagaimana dengan kebijakan pendidikan Indonesia jika dibandingkan dengan Finlandia?
  1. Pendidikan di Indonesia di penuhi dengan test evaluasi seperti ulangan harian, ulangan blok, ulangan mid-semester, ulangan umum / kenaikan kelas, dan ujian nasional. Finlandia menganut kebijakan mengurangi tes jadi sesedikit mungkin. Tak ada ujian nasional sampai siswa yang menyelesaikan pendidikan SMA mengikuti matriculation examination untuk masuk PT.
  2. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) menyebabkan siswa yang gagal tes harus mengikuti tes remidial dan masih ada tinggal kelas. Sebaliknya, Finlandia menganut kebijakan automatic promotion, naik kelas otomatis. Guru siap membantu siswa yang tertinggal sehingga semua naik kelas.
  3. Pemberian tugas Pekerjaan Rumah (PR) di sekolah Indonesia dianggap penting untuk mendisiplikan siswa rajin belajar. Sebaliknya, di Finlandia PR masih bisa ditolerir tapi maksimum hanya menyita waktu setengah jam waktu anak belajar di rumah.
  4. Kualifikasi guru SD Indonesia masih mengejar setara dengan S1, di Finlandia semua guru tamatan S2.
  5. Indonesia masih menerima calon guru yang lulus dengan nilai pas-pasan, sedangkan di Finlandia the best ten lulusan universitas yang diterima menjadi guru.
  6. Indonesi masih sibuk memaksa guru membuat silabus dan RPP mengikuti model dari Pusat dan memaksa guru memakai buku pelajaran BSE (Buku Sekolah Elektronik), di Finlandia para guru bebas memilih bentuk atau model persiapan mengajar dan memilih metode serta buku pelajaran sesuai dengan pertimbangannya.
  7. Jarang sekali guru di Indonesia yang menciptakan suasana proses belajar-mengajar itu menyenangkan (learning is fun) melalui penerapan belajar aktif. Bahkan lebih didominasi metode belajar  mengajar satu arah  seperti ceramah yang membosankan.Di Finlandia terbanyak guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan melalui implementasi belajar aktif dan para siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil. Motivasi intrinsik siswa adalah kata kunci keberhasilan dalam belajar.
  8. Di Indonesia dikembangkan pengkatasan kelas yaitu klasifikasi kualitas kelas dalam kelas reguler dan kelas anak pintar, kelas anak lamban berbahasa Indonesia dan kelas bilingual (bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar) dan membuat pengkastaan sekolah (sekolah berstandar nasional, sekolah nasional plus, sekolah berstandar internasional, sekolah negeri yang dianakemaskan dan sekolah swasta yang dianaktirikan). Sebaliknya di Finlandia, tidak ada pengkotakan siswa dan pengkastaan sekolah. Sekolah swasta mendapatkan besaran dana yang sama dengan sekolah negeri.
  9. Finlandia pelajaran bahasa Inggris mulai diajarkan dari kelas III SD. Alasan kebijakan ini adalah memenangkan persaingan ekonomi di Eropa, membuka kesempatan kerja lebih luas bagi lulusan, mengembangkan wawasan menghargai keanekaragaman kultural.
  10. Jumlah hari Sekolah di Indonesia terlalu lama yaitu 220 hari dalam setahun (termasuk negara yang menerapkan jumlah hari belajar efektif dalam setahun yang tertinggi di dunia). Sebaliknya, siswa-siswa Finlandia ke sekolah hanya sebanyak 190 hari dalam satu tahun. Jumlah hari liburnya 30 hari lebih banyak daripada di Indonesia. Kita masih menganut pandangan bahwa semakin sering ke sekolah anak makin pintar, mereka malah berpandangan semakin banyak hari libur anak makin pintar. Bahkan terkadang para guru mesih memberikan tugas sekolah selama masa liburan sehingga sekolah merupakan suatu hal yang tidak menyenangkan.
 Hal-hal yang mendukung kemajuan pendidikan di Finlandia sebagai berikut ini:
  1. Setiap anak diwajibkan mempelajari bahasa Inggris serta wajib membaca satu buku setiap minggu.
  2. Sistem pendidikannya yang gratis sejak TK hingga tingkat universitas.
  3. Wajib belajar diterapkan kepada setiap anak sejak umur 7 tahun hingga 14 tahun.
  4. Selama masa pendidikan berlangsung, guru mendampingi proses belajar setiap siswa, khususnya mendampingi para siswa yang agak lamban atau lemah dalam hal belajar. Malah terhadap siswa yang lemah, sekolah menyiapkan guru bantu untuk mendampingi siswa tersebut serta kepada mereka diberikan les privat.
  5. Setiap guru wajib membuat evaluasi mengenai perkembangan belajar dari setiap siswa.
  6. Ada perhatian yang khusus terhadap siswa-siswa pada tahap sekolah dasar, karena bagi mereka, menyelesaikan atau mengatasi masalah belajar bagi anak umur sekitar 7 tahun adalah jauh lebih mudah daripada siswa yang telah berumur 14 tahun.
  7. Orang tua bebas memilih sekolah untuk anaknya, meskipun perbedaan mutu antar-sekolah amat sangat kecil.
  8. Semua fasilitas belajar-mengajar dibayar serta disiapkan oleh negara.
  9. Negara membayar biaya kurang lebih 200 ribu Euro per siswa untuk dapat menyelesaikan studinya hingga tingkat universitas.
  10. Baik miskin maupun kaya semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk belajar serta meraih cita-citanya karena semua ditanggung oleh negara
  11. Pemerintah tidak segan-segan mengeluarkan dana demi peningkatan mutu pendidikan itu sendiri.
  12. Makan-minum di sekolah serta transportasi anak menuju ke sekolah semuanya ditangani oleh pemerintah.
  13. Biaya pendidkan datang dari pajak daerah, provinsi, serta dari tingkat nasional.
  14. Mengenai para prospek karier dan kesejahteraan, setiap guru menerima gaji rata-rata 3400 euro per bulan setara 42 juta rupiah. Guru disiapkan bukan saja untuk menjadi seorang profesor atau pengajar, melainkan disiapkan juga khususnya untuk menjadi seorang ahli pendidikan. Makanya, untuk menjadi guru pada sekolah dasar atau TK saja, guru itu harus memiliki tingkat pendidikan universitas.

Kualitas Guru Finlandia

Di Finlandia hanya ada guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan, dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima. Persaingannya lebih ketat daripada masuk ke fakultas hukum atau kedokteran!
 
Jika kebanyakan negara percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, Finlandia justru beranggapan sebaliknya, testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajarkan kepada siswa untuk semata lolos dari ujian, ungkap seorang guru di Finlandia. Bener juga kan? Kita belajar a.k.a sekolah Cuma pingin dapet nilai akademik yang bagus dan memuaskan. Faktor pemahaman dan penerapan menjadi elemen yang diremehkan, pokoknya yang penting nilai kita bagus… ahdudududu… *_*
Pada usia 18 th siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi. Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejakPra-TK!!! Ini membantu siswa belajar bertanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia.
Semua siswa di bimbing menjadi pribadi yang mandiri, mencari informasi secara independent. Karena dengan adanya banyak pen-dekte-an membuat para siswa akan merasa tertekan dan suasana belajar menjadi tidak menyenangkan.
Bagaimana dengan siswa yang kurang cepat tanggap ? Mereka akan mendapatkan bimbingan yang lebih intensif. Inilah yang membuat Finlandia berhasil menyandang gelar Negara dengan pendidikan paling berkualitas di dunia.
Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaan antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk dan merupakan yang terbaik menurut OECD. Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar dan prilaku siswa membuat program individual bagi setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai, umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu; berikutnya, bawa buku, dlsb. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha. Hmmm… sangat tercermin kalau guru di sana tidak menuntut anak didiknya untuk mengerjakan dengan hasil yang harus benar, para guru Finlandia menghargai setiap usaha dari siswanya.
Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan “Kamu salah” pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya.
Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing. Adanya ranking hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya.

Ternyata, negara yang tak diunggulkan bisa menjadi yang terbaik di dunia, tentu semua itu karena adanya kemauan & usaha yang keras serta kesolid-an dari berbagai pihak. Tidak ada kemustahilan di dunia ini, Negara kita tercinta Indonesia Raya ini bisa mencontoh sistem pendidikan dari Finlandia.

PENYEBAB MAHASISWA LAMA LULUS KULIAH


1. Kuliah karena terpaksa
Melihat anaknya diwisuda adalah kebanggaan bagi setiap orang tua. Dari lubuk hati setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi seorang yang pintar dan sukses. Bahkan memaksa anaknya untuk kuliahpun bisa saja mereka lakukan.. Berawal dari sebuah keterpaksaan inilah maka ketika sudah menjadi mahasiswa, dia enggan untuk serius dalam kuliah, apalagi pengen cepat-cepat diwisuda.

2. Salah jurusan
Kalah dalam persaingan SPMB/UM PTN/PTS yang memiliki jurusan-jurusan favorit, menyebabkan banyak mahasiswa memilih jurusan lain (yang tidak diminati) sebagai pelarian ketika tidak diterima. Tujuannya adalah agar mereka tetap bisa kuliah meski jurusan itu bukan yang diminati.

3. Terlalu menikmati kebebasan karena jauh dari ortu
Anak Mami kalau kita sering sebut, terkadang juga menjadi faktor kuliah lama. Rendahnya pengawasan dari orang tua (jauh dari ortu) terkadang kebebasan itu dimanfaatkan secara berlebihan. Kerjanya maen, pacaran, begadang tiap malam, nongkrong sana-sini dan lain-lainnya.

4. Sibuk mengikuti organisasi kemahasiswaan ataupun Ormas
Tingkat Intelegency Emotional (IE) yang lebih besar daripada IQ mendorong mahasiswa untuk lebih senang berorganisasi, bersosialisasi, bertukar pikiran dan melakukan kegiatan-kegiatan atau bergabung dengan Ormas daripada belajar. Kesibukannya itu terkadang menghabiskan uang, tenaga, pikiran dan juga waktu sehingga kuliah terabaikan dan bukan prioritas lagi.

5. Menekuni hobi secara berlebihan
Soft Skill yang dimiliki mahasiswa mendorong untuk menjadi hobi. Hobi kalau dilakukan secara wajar itu baik, tapi kalau berlebihan, pasti mengganggu kegiatan lainnya. Beberapa hobi seorang mahasiswa antara lain: ngegame, ngeband, billiard, Playstation, ngenet, Futsal, dll.

6. Bisa mendapatkan uang sendiri (kerja)
Kerja terkadang dibutuhkan bagi mahasiswa, terutama yang kurang mampu ataupun untuk menambah uang saku. Tetapi tidak sedikit pula dari mereka yang terlena dengan pekerjaannya itu. Alasannya simple, ujung akhir dari kuliah adalah mendapat gelar sarjana yang bisa digunakan sebagai sarana untuk mencari kerja sehingga menghasilkan uang. kalau kuliah saja sudah bisa punya uang sendiri, kenapa harus buru-buru lulus? Makanya mereka lebih senang kerja daripada ngurusin kuliahnya.

7. Tidak adanya jaminan kerja setelah lulus
Tidak adanya jaminan inilah yang paling banyak membuat mereka lebih milih lama kuliah daripada lama nganggur.. Prinsipnya : Rezeki itu sudah ada yang ngatur, dan kalau sudah rejeki, gak bakal kemana. Jadi, buat apa cepat-cepat lulus kalau ujung-ujungnya nganggur? Yang sudah sarjana saja banyak yang nganggur kok.

KESIMPULAN DARI 7 ALASAN TERSEBUT ADALAH MENJADIKAN MAHASISWA MALAS KULIAH, MALAS BELAJAR, SEMAUNYA SENDIRI DAN ENGGAN LULUS CEPAT-CEPAT.

10 TIPS AGAR MUDAH MENGHAPAL PELAJARAN

Ada cara mudah yang bisa kamu lakukan agar bisa mengingat pelajaran. Bagaimana? Inilah 10 cara agar mudah mengingat pelajaran:

1. Membaca

Membaca merupakan kunci belajar supaya kamu memahami. Bacalah materi baru 2 kali dalam sehari, yaitu sebelum dan sesudah materi itu diterangkan. Otak yang sudah mengolah materi itu sebanyak 3 kali bakal tersimpan cukup lama di otak kamu.

2. Memahaminya
Belajar yang benar itu bukan sekadar menghapal, tapi harus memahaminya. Kamu boleh saja menghafal 100% semua detail pelajaran, tapi yang lebih penting adalah apakah kamu memahami semua semua materi yang di hafal itu? Agar yang dipelajari itu tidak cepat dilupakan, alangkah baiknya untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran sebelum kamu menghafal.

3. Mencatat hal-hal penting
Kamu harus mengambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang. Kata-kata kunci itulah yang nanti berguna saat ujian nanti karena kamu sudah mengingatnya. Dengan mencatat hal-hal penting itu, sebagian besar akan kamu ingat.

4. Menghafalkan kata-kata kunci
Terkadang, kamu diharuskan menghafal materi yang begitu banyak. Namun ada cara untuk menyiasatinya yaitu denga membuat kata kunci. Buatlah kata-kata kunci dari setiap hafalan agar mudah diingat pada saat otak kamu memanggilnya. Misalnya, kata kunci untuk nama warna pelangi adalah ‘Mejikuhibiniu’, yang artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

5. Pilih waktu belajar yang tepat
Belajar yang paling enak adalah pada saat badan kamu masih segar. Waktu belajar yang dilakukan setiap orang itu berbeda-beda. Tapi biasanya, pagi hari merupakan waktu yang tepat untuk berkonsentrasi penuh. Kamu bisa memanfaatkan waktu ini untuk mengolah materi-materi baru. Sisa-sisa energi bisa digunakan untuk mengulang pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah.

6. Bangun suasana belajar yang nyaman
Banyak hal yang bisa membuat suasana belajar kamu nyaman, Salah satu cara yang bisa kamu lakukan yaitu memilih tempat yang sunyi agar bisa berkonsentrasi. Namun ada juga orang yang belajar sambil mendengarkan musik kesukaannya. Berbagai cara tersebut bisa kamu lakukan asalkan bisa membuat nyaman dan tetap berkonsentrasi.

7. Membentuk kelompok belajar
Jika bosan belajar sendiri, maka kamu bisa membentuk kelompok belajar. Buatlah kelompok belajar yang beranggotakan 5 orang. Kemudian, setiap orang secara bergilir menerangkan materi yang dikuasainya kepada seluruh anggota lainnya. Suasana belajar seperti ini tentunya akan terasa nyaman dan seru.

8. Melatih kemampuan
Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu perintah dari guru, kamu bisa langsung menjawab semua pertanyaan tersebut dan periksa sejauh mana kemampuan yang kamu miliki. Jika ada yang kurang jelas mengenai pertanyaannya, maka kamu bisa bertanya pada guru.

9. Mengembangkan materi yang sudah dipelajari
Jika kamu sudah mengulang materi dan menjawab soal, maka jangan langsung menutup buku. Kamu bisa membuat pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan dan mintalah bantuan guru untuk menjawabnya. Jika belum merasa puas, maka kamu bisa mencari jawabannya dari buku atau internet. Cara ini bisa dilakukan agar kamu selalu berpikir ke depan dan kritis.

10. Beristirahat
Belajar boleh-boleh saja tapi jangan sampai lupa juga menyediakan waktu untuk beristirahat. Setelah 30-45 menit belajar di rumah, kamu harus segera beristirahat untuk melemaskan badan dan pikiran. Jangan memaksakan belajar jika pikiran sedang suntuk karena hanya membuang waktu kamu saja.

Itulah cara agar mudah mengingat pelajaran. Jika menerapkan itu dalam kehidupan sehari-hari, maka akan lebih mudah mengingat pelajaran di sekolah. Selain itu, saat ujian tiba kamu tak usah mempelajari semua materi karena beberapa materi pelajaran sudah di kuasai.

KONTROL RANGKAIAN MOTOR STEPPER

Laporan Praktikum
Mata kuliah : Praktek Interface
LAPORAN 9
KONTROL RANGKAIAN MOTOR STEPPER
OLEH
MUHAMMAD TASBILLAH
102514015
S1
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2012
PRAKTIKUM 9
KONTROL RANGKAIAN MOTOR STEPPER
A.   Topik Praktikum
1.    Memasang semua komponen pada PCB berlubang
2.    Memasang motor stepper 12 volt
3.    Mendemonstrasikan  rangkaian kontrol  motor stepper yang telah di buat
B.   Tujuan Praktikum
1.    Mahasiswa dapat memasang komponen pada PCB berlubang dengan menggunakan solder dan tima
2.    Mahasiswa mampu mengukur komponen yang digunakan dengan menggunakan multimeter
3.    Mahasiswa mampu mendemonstrasikan rangkaian kontrol motor steppe yang telah di buat
C.   Teori Pendukung
1.    Motor stepper
                        Motor Stepper adalah motor DC yang gerakannya bertahap (step per step) dan memiliki akurasi yang tinggi tergantung pada spesifikasinya. Setiap motor stepper mampu berputar untuk setiap stepnya dalam satuan sudut (0.75, 0.9, 1.8), makin keil sudut per step-nya maka gerakan per step-nya motor stepper tersebut makin presisi.
           Motor stepper banyak digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang biasanya cukup menggunakan torsi yang kecil, seperti untuk penggerak piringan disket atau piringan CD. Dalam hal kecepatan, kecepatan motor stepper cukup cepat jika dibandingkan dengan motor DC. Motor stepper merupakan motor DC yang tidak memiliki komutator. Pada umumnya motor stepper hanya mempunyai kumparan pada statornya sedangkan pada bagian rotornya merupakan magnet permanent. Dengan model motor seperti ini maka motor stepper dapat diatur posisinya pada posisi tertentu dan/atau berputar ke arah yang diinginkan, searah jarum jam atau sebaliknya.
           Kecepatan motor stepper pada dasarnya ditentukan oleh kecepatan pemberian data pada komutatornya. Semakin cepat data yang diberikan maka motor stepper akan semakin cepat pula berputarnya. Pada kebanyakan motor stepper kecepatannya dapat diatur dalam daerah frekuensi audio dan akan menghasilkan putaran yang cukup cepat.
Untuk mengatur gerakan motor per step-nya dapat dilakukan dengan 2 cara berdasarkan simpangan sudut gerakannya yaitu full step dan half step.
Tabel 1. Motor Stepper dengan Gerakan Full Step[1]
Step
S3
S2
S1
S0
1
0
0
0
1
2
0
0
1
0
3
0
1
0
0
4
1
0
0
0
1
0
0
0
1


 
Tabel 2. Motor Stepper dengan Gerakan Half Step
Step
S3
S2
S1
S0
1
0
0
0
1
2
0
0
1
1
3
0
1
0
0
4
0
1
1
0
5
0
1
0
0
6
1
1
0
0
7
1
0
0
0
8
1
0
0
1
1
0
0
0
1


2.    IC (Integrated Circuit)
            IC adalah singkatan dari Integrated Circuit atau berarti rangkaian terpadu. IC merupakan Rangkaian gabungan dari sejumlah komponen menjadi satu. Dalam IC monolithic, suatu chip tunggal merupakan dasar komponen individual yang dipadukan dengan sejumlah chip atau komponen lain dalam pembuatan. IC hybrid terdiri dari atas satu IC monolithic atau lebih, dipasang pada beberapa komponen yang serupa. IC merupakan Rangkaian gabungan dari sejumlah komponen menjadi satu. Dalam IC monolithic, suatu chip tunggal merupakan dasar komponen individual yang dipadukan dengan sejumlah chip atau komponen lain dalam pembuatan. 
3.    Papan PCB
            PCB (Printed Circuit Board) adalah suatu papan rangkaian tercetak yang terbuat dari bahan ebonite atau fiber glass yang satu atau dua permukaannya dilapisi dengan lapisan tembaga. PCB yang memiliki satu permukaan tembaga disebut single side atau single layer dan tyang memiliki dua permukaan tembaga disebut double side atau double layer.
           Fungsi dari lapisan ini adalah sebagai penghantar atau sebagai penghubung antara satu komponen dengan komponen lainnya, atau dengan kata lain sebagai pengganti sistem pengawatan dari rangkaian.
4.    Port Paralel (DB 25)
            Port paralel ialah port data  di komputer untuk mentransmisi 8 bit data dalam sekali detak. Standar port paralel  yang baru ialah IEEE 1284 dimana dikeluarkan tahun 1994.  Standar ini mendefinisikan 5 mode operasi sebagai berikut :
a.    Mode kompatibilitas
b.    mode nibble
c.    mode byte
d.    mode EPP (enhanced parallel port)
e.    mode ECP (Extended capability port)
                        Tujuan dari standar yang baru tersebut ialah untuk mendesain driver dan peralatan yang baru yang kompatibel dengan peralatan lainnya serta standar paralel port sebelumnya (SPP) yangn diluncurkan tahun 1981. Mode  Compatibilitas, nibble dan byte  digunakan sebagai standar perangkat keras yang tersedia di port paralel  orisinal dimana EPP dan ECP membutuhkan tambahan hardware dimana dapat berjalan dengan kecepatan yang lebih tinggi.
                        Mode kompatibilitas atau (“Mode Centronics” ) hanya dapat mengirimkan data pada arah maju pada kecepatan 50 kbytes per detik hingga 150 kbytes per detik. Untuk menerima data, anda harus mengubah mode menjadi mode nibble atau byte. Mode nibble dapat menerima  4 bit (nibble) pada arah yang mundur, misalnya dari alat ke computer. Mode byte  menggunakan fitur bi-directional parallel untuk menerima 1 byte (8 bit) data pada arah mundur. IRQ (Interrupt Request ) pada port paralel  biasanya pada IRQ5 atau IRQ7. Port paralel Extend dan Enhanced menggunakan  hardware tambahan untuk membangkitkan dan mengatur handshaking. Untuk mengeluarkan 1 byte ke printer menggunakan mode kompatibilitas, software harus :
a.    menulis byte ke data port
b.    cek untuk melihat apakah printer sibuk, jika sibuk, ia tidak akan menerima data, sehingga data yang telah ditulis akan hilang.
c.    buat strobe (pin 1) rendah. Ini memberitahukan printer bahwa data yang benar telah berada di line data
d.    buat strobe tinggi lagi setelah menunggu sekitar 5 mikrodetik setelah membuat strobe low.
                        Hal ini membatasi kecepatan data. Sedangkan  EPP dan ECP mengizinkan hardware mengecek jika printer sibuk dan mengeluarkan sinyal strobe  atau handshaking lainnya. Ini berate hanya 1 instruksi I/O yang harus dilakukan yang akan meningkatkan kecepatan Port ECP juga mempunyai kelebihan menggunakan saluran DMA dan buffer FIFO, jadi data dapat digeser tanpa menggunakan instruksi I/O.
Protokol  EPP mempunyai 4 macam siklus transfer dta yang berbeda yaitu :
a.    Siklus baca data (Data read)
b.    Siklus baca alamat (Address Read)
c.    Siklus tulis data (data write)
d.    siklus tulis alamat (address write)
5.    Adaptor
            Adaptor dalah rangkaian yang berfungsi untuk mengkonversi tegangan AC ke DC Dalam adaptor terdapat sebuah transformator, komponen inilah yang mengubah tegangan AC ke tegangan DC. Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnetyang idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluksbolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder
6.    Multimeter
            Multimeteradalah alat pengukur listrikyang sering dikenal sebagai VOM (Volt/Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper-meter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM(digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
D.   Alat dan Bahan
1.    Solder
2.    Timah
3.    Pengisap  timah
4.    Obeng
5.    Tang potong
6.    Multimeter
7.    Soket DB 25 betina
8.    IC LN 2003
9.    PCB
10. Motor Stepper  DC 12 volt
11. Kabel pelangi
12. IC regulator
13. Adaptor
14. LED
E.     Jalannya Praktikum
1.    Siapkan alat dan bahan yang digunakan  untuk  membuat rangkain kontrol motor stepper.
2.    Memasang  IC pada papan PCB dengan menyoldernya dan memberinya timah.
3.    Memasang LED di papan PCB dengan menyoldernya dan memberinya timah.
4.    Memasang soket db 25 di PCB dengan menyoldernya dengan timah
5.    Sambungkan kabel pelangi  dengan komponen- komponen sesuai dengan gambar rangkaiannya.
F.    Hasil Ujicoba
G.   Kesimpulan
1.    Kontrol Rangkain Motor Stepper berfungsi untuk mengontrol motor stepper.
2.    Pada praktikum ini kami menggunakan Port DB 25 untuk menghubungkan rangkaian kontrol motor stepper dengan komputer.
3.    Tujuan  Rangkain Kontrol Motor Stepper untuk penggerak kamera atau CCTV.

IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PENDIDIKAN DALAM PRAKSIS PERSEKOLAHAN


Tugas Individu

MK. Strategi Pembelajaran



IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PENDIDIKAN DALAM PRAKSIS PERSEKOLAHAN



O L E H :


MUHAMMAD TASBILLAH

102514015

S 1



JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2012


BAB I

PENDAHULUAN



A.  Latar Belakang

Dalam kegiatan belajar mengajar tentu dibutuhkan standar kegiatan pembelajaran, terutama bagi pendidikan dasar dan menengah. Standar-standar tersebut digunakan sebagai penentu pelaksanaan pembelajaran. Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 

Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (PP No. 19 Tahun 2005 Bab I Pasal 1 butir 1).

Dalam rangka pembaharuan sistem pendidikan nasional tersebut telah ditetapkan visi, misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

Terkait dengan visi tersebut telah ditetapkan serangkaian prinsip penyelenggaraan pendidikan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan reformasi pendidikan. Salah satu prinsip tersebut adalah pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Implikasi dari prinsip ini adalah pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien.

Mengingat kebhinekaan budaya, keragaman latar belakang dan karakteristik peserta didik, serta tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, proses pembelajaran untuk setiap mata pelajaran harus fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar. Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar proses. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses ini berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, baik pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester.

Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien sebagai bentuk implemetasi permediknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses pedidikan.

















BAB II

PEMBAHASAN



I.    KONSEP STANDAR PROSES PENDIDIKAN DALAM PRAKSIS PERSEKOLAHAN

A.  Pengertian

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar proses. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Atau standar proses pendidikan dapat diartikan sebagai suatu bentuk teknis yang merupakan acuan atau kriteria yang dibuat secara terencana atau didesain dalam pelaksanaan pembelajaran.

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Standar proses (sesuai dengan tuntutan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007) dikembangkan guru mengacu pada silabus dan RPP (tuntutan PP 19 Tahun 2005) esensinya terletak pada kegiatan pembelajaran yang terurai dalam langkahlangkah; Acuan pengembangan langkah-langkah tidak bisa terlepas dari metode pembelajaran.

Standar proses ini berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, baik pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester. Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.



B.  Dasar Hukum

Dasar hukum yang mengatur standar proses pendidikan terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Selain itu, dasar hukum yang lain yang memuat peraturan tentang standar proses pendidikan antara lain sebagai berikut:

   PP No 19 tahun 2005 :  Standar Nasional Pendidikan Bab III pasal 19 s/d 24

   Permen Nomor 1 Tahun 2008 : Standar Proses Pendidikan Khusus

–   Permen Nomor 3 Tahun 2008 : Standar Proses Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, Paket B, dan Paket C


 C. Fungsi Standar Proses Pendidikkan

              secara umum, standar proses pendidikan (SPP) sebagai standar minimal yang harus dilakukan memilikifungsi sebagai pengendali proses pendidikan untuk memperoleh kulitas dan proses pembelajaran

1.    Fungsi standar proses dalam rangka mencapai standar kompetensi yang harus dicapai

2.    Fungsi standar proses bagi guru

3.    Fungsi SPP bagi kepala sekolah

4.    Fungsi SPP bagi para pengawas (supervisor)

5.    Fungsi SPP bagi dewan sekolah dan dewan pendidikan 


II.   IMPLEMENTASI STANDAR PROSES DALAM PEMBELAJARAN DISEKOLAH


A.  Perencanaan Proses Pembelajaran

           Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.

a.   Silabus

Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya,pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan. Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SMA dan SMK, serta departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.



b.   Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD . Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.


c.   Prinsip-prinsip Penyusunan RPP

1.   Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

     Dalam penyusunan RPP kita perlu memperhatikan hal-hal seperti jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

2.   Mendorong partisipasi aktif peserta didik

               Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.

3.   Mengembangkan budaya membaca dan menulis

     Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

4.   Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

5.   Keterkaitan dan keterpaduan

               RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

6.   Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

               RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.




B. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran

1. Rombongan belajar

Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah:

a. SD/MI : 28 peserta didik

b. SMP/MT : 32 peserta didik

c. SMA/MA : 32 peserta didik

d. SMK/MAK : 32 peserta didik

2. Beban kerja minimal guru

a. Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran,   melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih  peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan;

b.  Beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas adalah sekurang  kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.

3. Buku teks pelajaran

a. Buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah dipilih melalui    rapat guru dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dari buku-buku teks pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri;

b. Rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran;

c. Selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru, buku pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lainnya;

d. Guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber belajar lain  yang ada di perpustakaan sekolah/madrasah.


4. Pengelolaan kelas

a.   Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata      pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;

b.   Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar    dengan baik oleh peserta didik;

c.   Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik;

d.   Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar  peserta didik;

e.   Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan  kepatuhan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran;

f.    Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar  peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;

g.   Guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar belakang agama, suku, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi;

h.   Guru menghargai pendapat peserta didik;

i.    Guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;

j.    Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang  diampunya; dan

k.   Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang  dijadwalkan.


C.  Komponen-komponen

·      Perencanaan proses pembelajaran

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.

·      Pelaksanaan proses pembelajaran

Pelaksanaan proses pembelajaran harus memperhatikan rombongan belajar maksimal, beban kerja minimal guru, buku pelajaran, dan pengelolaan kelas.

·      Penilaian hasil pembelajaran

Penilaian dilakukan oleh pendidik terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dalam bentuk tertulis atau lisan, dan nontes dalam bentuk pengamatan kerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran.

·      Pengawasan proses pembelajaran

Pengawasan dilakukan dengan cara, yaitu pemantauan, supervise, evaluasi, dan pelaporan

D. Pelaksanaan Pembelajaran

     Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran

meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;

b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan

materi yang akan dipelajari;

c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;

d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

2. Kegiatan Inti

Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1.    melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

2.    menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;

3.    memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

4.    melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan

5.    memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.




b. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1.    membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;

2.    memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

3.    memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

4.    memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;

5.    memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;

6.    memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;

7.    memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;

8.    memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;

9.    memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

c. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1.    memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,

2.    memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,

3.    memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,

4.    memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

a)    berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;

b)    membantu menyelesaikan masalah;

c)    memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;

d)    memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

e)    memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

3. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

a.    Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;

b.    Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

c.    Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

d.    Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

e.    Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.


D. penilaian hasil pembelajaran (evaluasi)

Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.

Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok.

Sebagai contoh, pada penilaian dalam KTSP adalah penilaian berbasis kompetensi, yaitu bagian dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan/atau pada akhir pembelajaran. Fokus penilaian pendidikan adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai standar kompetensi yang ditentukan. Pada tingkat mata pelajaran, kompetensi yang harus dicapai berupa Standar Kompetensi (SK) mata pelajaran yang selanjutnya dijabarkan dalam Kompetensi Dasar (KD). Untuk tingkat satuan pendidikan, kompetensi yang harus dicapai peserta didik adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

Penilaian yang dilakukan harus memiliki asas keadilan yang tinggi. Maksudnya, peserta didik diperlakukan sama sehingga tidak merugikan salah satu atau sekelompok peserta didik yang dinilai. Selain itu, penilaian tidak membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, bahasa, jender, dan agama. Penilaian juga merupakan bagian dari proses pendidikan yang dapat memacu dan memotivasi peserta didik untuk lebih berprestasi meraih tingkat yang setinggi-tingginya sesuai dengan kemampuannya.

Ditinjau dari sudut profesionalisme tugas kependidikan, kegiatan penilaian merupakan salah satu ciri yang melekat pada pendidik profesional. Seorang pendidik profesional selalu menginginkan umpan balik atas proses pembelajaran yang dilakukannya. Hal tersebut dilakukan karena salah satu indikator keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh tingkat keberhasilan yang dicapai peserta didik. Dengan demikian, hasil penilaian dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan proses pembelajaran dan umpan balik bagi pendidik untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan.


E.Pengawasan

Pengawasan terdiri dari pemantuan, supervisi, evaluasi,pelaporan dan tidak lanjut. Pemantauan adalah kegiatan pengamatan di lapangan. Sedangkan supervsisi dapat berbentuk pemberian contoh, sedangkan Evaluasi dan pelaporan merupakan tindakan Pembadingan antara proses yang teramati dengan standar yang seharunya lalu hasilnya di laporkan pada yang berkepentingan untuk selanjutnya di beri solusi untuk masalah yang ditemukan.misal dengan pelatihan dan lainnya.















BAB III

PENUTUP

A.     Kesimpulan

1.   Standarproses merupakan standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan

2.   Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia

3.   Implementasi standar proses pendidikan di sekolah meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian terhadap proses pembelajaran dan pengawasan.


B.     Saran

1.   Hendaknya seorang guru harus melaksanakan standar proses pembelajaran agar hasil pembelajaran lebih maksimal.

2.   Setiap guru harus memahami standar proses pendidikan dalam melaksanakan proses pembelajaran.


















DAFTAR PUSTAKA


Blognyadea. 2010. Standar Proses Pendidikan. http://blognyadea.wordpress.com /2010/05/15/standar-proses-pendidikan/. Diakses pada tanggal 19 Desember 2012

Darmawang dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Kejuruan. Makassar. Badan Penerbit UNM

                                                  

Luthfi. 2012. Standar Proses Pembelajaran. http://arsip-mu.blogspot.com/2012/03/standar-proses-pembelajaran.html. diakses pada tanggal 19 Desember 2012

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional


Rastodio. 2012. Standar Proses Pendidikan. http://rastodio.com/pendidikan/ standar-proses-pendidikan.html. diakses pada tanggal 19 Desember 2012

Sapto Haryoko. Prof.,Dr. 2009. Strategi Pembelajaran mengacu pada Standar Proses. Makassar


Suryapuspita. 2012. Standar Proses Pendidikan dan Guru dalam Pencapaian Standar Proses Pendidikan. http://suryapuspita.wordpress.com /2012/03/19/standar-proses-pendidikan-dan-guru-dalam-pencapaian-standar-proses-pendidikan/. Diakses pada tanggal 19 Desember 2012

Usman. 2011. Penilaian hasil belajar siswa. http://usmanbio. wordpress.com/2011/10/06/penilaian-hasil-belajar-siswa/. Diakses pada tanggal 19 Desember 2012

Wina Sanjaya. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi standar Proses pendidikan. Jakarta. Preanada Media group.

Yunifitriyah. 2012. Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. http://blog.unsri.ac.id/yunifitriyah/basis-and-process-of-learning-mathematics/standar-proses-untuk-satuan-pendidikan-dasar-dan-menengah/ mrdetail/17776. diakses pada tanggal 19 desember 2012


dapurilmu.files.wordpress.com/…/makalahstandarproses-dan-isi.doc

litbang.kemdikbud.go.id/…/Nomor%201%20Tahun%202008.pdf

FAKTA TENTANG PLANET JUPITER

Alam semesta adalah tempat yang  misterius dalam sistem tata surya kita bersama galaksi dan bintang-bintang. Alam semesta memiliki delapan planet yang mengorbit pada matahari, yaitu Merkuri, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Setiap planet ini  sangat berbeda satu sama lain dan unik dengan caranya sendiri. Seperti Jupiter, yang merupakan sebuah planet luar biasa dengan banyak fakta-fakta mencengangkan. Inilah  fakta menakjubkan tentang Jupiter  bagian kedua:

1. Tercepat Mengitari Orbit
Selain besar, Jupiter juga merupakat planet tercepat dalam mengitari orbit. Hanya butuh sekitar sepuluh jam untuk menyelesaikan satu rotasi. Kecepatan rotasi memberi kontribusi kuat pada bidang magnetik planet bersama radiasi yang mengelilinginya.

Orbit Jupiter (sumber gambar : springerimages.com)


2. Planet Bercincin

Terdapat cincin yang mengitari Jupiter. Cincin utama debu yang tertinggal dari Meteoroid saat bertabrakan dengan empat bulan (Thebe, Metis, Adrastea dan Almathea). Para Ilmuwan baru-baru ini menemukan cincin samara menyerupai bentuk donat dengan nama halo cincin.

Cincin Jupiter (sumber gambar : spatialreasoning.net)


3. Terdapat Badai

Badai yang terjadi di Jupiter memiliki beberapa kesamaan dengan badai di Bumi. Badai di Jupiter tidak berlangsung lama, rata-rata 3-4 hari. Namun badai besar kuat bisa terjadi akibat debu yang membuat udara basah naik ke bagian atas troposfer yang berubah menjadi awan termasuk petir. Badai kuat di Jupiter jauh lebih besar dari pada di Bumi. Badai besar dialami di Jupiter setiap 15-17 tahun sekali.

Ilustrasi Badai di Jupiter (sumber gambar : black-cat-studios.com)


4. Pemilik Bulan Terbanyak

Sejauh ini, Jupiter memiliki 63 bulan, 4 bulan besar yang disebut Galilea ditemukan pada 1610 oleh Galileo Galilei. Bulan tersebut adalah Io, Europa, Ganymede dan Callisto. Ganymede adalah bulan terbesar berukuran 3.270 mil. Yang menarik adalah Io yang berisi gunung berapi, danau lava dan kaldera besar. Gunung di Io bisa mencapai ketinggian 52.000 kaki atau 16 kilometer.

Bulan Jupiter (sumber gambar : unit5.org)


5. Terdapat Titik Merah Besar

Pada tahun 1665, astronim Giovanni Cassini pertama kali mengidentifikasi adanya titik merah besar di Jupiter. Terlihat seperti badai raksasa dengan ukuran 40.000 Km. Namun saat ini ukurannya hanya setengah dari ukuran semula. Planet ini terdiri dari hidrogen padat, air, nitrogen, helium. Kencangnya angin dan ion menyebabkan badai dengan petir (mirip titik merah besar)

PENAMPAKAN WINDOWS DARI MASA KE MASA

Sesaat setelah PG menulis tentang dirilisnya Windows 8 Final yang sudah bisa didownload versi trialnya, ada salah satu pertanyaan yang masuk ke redaksi PG: Seperti apa sih perubahan dari Windows 1 sampai Windows 8? Hmmm..menarik juga ya untuk diulas ^^

Seperti halnya software lainnya, Windows juga bermula dari sistem operasi yang sangat sederhana..dan terus berevolusi menjadi lebih kompleks dan canggih. 

Berikut ini adalah evolusi sistem operasi Windows mulai dari Windows 1 hingga Windows 8.

Windows 1

Windows 1 - Windows 8: Evolusi Windows dari Masa ke Masa
Windows 1 dirilis pada 20 November 1985. Sistem operasi ini adalah sistem operasi pertama yang memperkenalkan teknologi multi tasking pada PC. Tentu saja fitur ini membuat kamu jadi lebih mudah dalam membuka banyak aplikasi sekaligus. Tanpa adanya teknologi multi tasking, komputer hanya bisa menjalankan satu aplikasi saja dalam satu waktu. Berikut ini adalah tampilan Windows 1.01 yang sangat sederhana yang berbasiskan 16-bit saja.

advertisements

Windows 2

Windows 1 - Windows 8: Evolusi Windows dari Masa ke Masa
Masih tetap dengan teknologi 16-bit, Windows 2 hadir pada 9 Desember 1987. Sama dengan Windows 1, Windows 2 juga berjalan secara langsung di Floppy Disk, dan bisa berjalan lancar walaupun komputer tidak dilengkapi hardisk. Di Windows 2 inilah pertama kali dikenalkannya istilah “Maximize” dan “Minimize” di setiap Window aplikasi.

Windows 2.1

Windows 1 - Windows 8: Evolusi Windows dari Masa ke Masa
Kurang dari 1 tahun setelah dirilisnya Windows 2, tepatnya pada 27 Mei 1988, Microsoft merilis Windows 2.1. Ini adalah pertama kalinya Windows memerlukan hardisk agar bisa berjalan.

Windows 3.0

Windows 1 - Windows 8: Evolusi Windows dari Masa ke Masa
pada 22 Mei 1990, Microsoft merilis Windows 3.0. Dengan merombak tampilannya secara besar-besaran, Windows 3.0 menjadi titik kesuksesan sistem operasi Windows.

Windows 3.1

Windows 1 - Windows 8: Evolusi Windows dari Masa ke Masa
Pada 6 April 1992, Windows hadir dengan tampilan yang lebih manis dibandingkan versi sebelumnya. Versi ini sudah memiliki File Manager, Program Manager, serta mendukung 32-bit disk access. Versi multimedianya juga telah dilengkapi dengan media viewer untuk memainkan video.

Windows 95

Windows 1 - Windows 8: Evolusi Windows dari Masa ke Masa
Di versi ini Windows sudah mulai mendapatkan “bentuknya”. Windows 95 dirilis pada 24 Agustus 1995 dan telah menggunakan 32-bit architecture.

Windows 98

Windows 1 - Windows 8: Evolusi Windows dari Masa ke Masa
Windows 98 mulai dipasarkan pada 25 Juni 1998. Di versi inilah Windows mulai support dengan port USB secara gila-gilaan. USB hub, USB scanner, USB mouse, USB keyboard, USB joystick, dan berbagai device USB lainnya.

Windows 2000

Windows 1 - Windows 8: Evolusi Windows dari Masa ke Masa
Windows 2000 termasuk kedalam keluarga Windows NT. Dirilis pada 17 February 2000, Windows 2000 ini khusus dibuat untuk kalangan bisnis. Ada versu Professional, Server, Advanced Server dan Datacenter Server. Untuk pengguna rumahan, Windows merilis Windows ME beberapa bulan kemudian.

Windows ME (Millennium Edition)

Windows 1 - Windows 8: Evolusi Windows dari Masa ke Masa
Sesuai dengan namanya, Windows ME ini dirilis pada 14 September tahun 2000 yang sering disebut sebagai tahun milenium. Dibandingkan dengan Windows 98, Windows ME memiliki boot time yang jauh lebih cepat. Di Windows inilah pertama kali ada fitur System Restore untuk merestore PC ke titik tertentu jika mengalami permasalahan. Namun demikian, banyak yang menganggap bahwa Windows ME ini adalah produk gagal yang memiliki banyak masalah. Keberadaan Windows ME ini pun segera digantikan oleh Windows NT Family lainnya ( XP, Vista, 7, dan Windows 8).

Windows XP

Windows 1 - Windows 8: Evolusi Windows dari Masa ke Masa
Inilah OS Windows yang sempat melegenda, Windows XP. Dipasarkan mulai 25 Oktober 2001, Windows XP adalah sistem operasi untuk pengguna rumahan yang menggunakan kernel NT. Disini Windows XP sudah tampil cantik dengan berbagai fitur yang sangat mendukung multimedia. Mulai dari bulan September 2003 hingga Juli 20011, Windows XP menjadi sistem operasi yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Ini artinya XP menjadi penguasa sistem operasi selama kurang lebih 7 tahun!

Windows Vista

Windows 1 - Windows 8: Evolusi Windows dari Masa ke Masa
5 tahun semenjak dirilisnya XP, Microsoft merilis Windows Vista, tepat pada 30 Januari 2007. Windows Vista hadir dengan security yang lebih kuat daripada Windows XP. Namun demikian Windows Vista mendapat banyak sekali cacian dan dianggap sebagai produk gagal oleh sebagian orang. Ini terkait dengan kebutuhan spesifikasi sistem yang besar, banyak masalah kompatibilitas dengan hardware dan software, serta notifikasi user UAC yang sangat mengganggu.

Windows 7

Windows 1 - Windows 8: Evolusi Windows dari Masa ke Masa
Windows 7 dirilis mulai 22 Oktober 2009, kurang dari 3 tahun setelah Vista dirilis. Windows 7 hadir dengan berbagai perbaikan dari Windows Vista, antara lain peningkatan performa, kebutuhan spesifikasi yang lebih ringan, dukungan penuh terhadap komputer dengan multi-core processor, dll. Mirip dengan Windows XP, Windows 7 juga memiliki banyak sekali pengguna di seluruh dunia.

Windows 8

Windows 1 - Windows 8: Evolusi Windows dari Masa ke Masa
Inilah sistem operasi Windows terbaru yang baru akan dirilis 26 Oktober 2012 mendatang. Namun demikian, kamu sudah bisa mendapatkan versi trialnya dengan masa aktif selama 3 bulan disini. Microsoft melakukan perombakan besar-besaran pada tampilan Windows 8, antara lain: memiliki start screen dan tampilan yang berbeda dengan versi Windows sebelumnya. Di Windows 8 ini juga diperkenalkan Windows Store yang akan menjadi market jual beli aplikasi untuk Windows 8.
Dari sekian banyak versi Windows diatas, manakah Windows yang kamu gunakan saat pertama kali memiliki komputer??
Kalau PG..Windows 98 adalah Windows yang pertama kali terinstall di komputer pertama yang PG miliki 😀 ..kalau kamu??

PANDUAN INSTALASI JARINGAN POINT TO POINT DENGAN KABEL CROSS

PRAKTIKUM

INSTALASI JARINGAN POINT TO POINT DENGAN KABEL CROSS
1.     Topik Praktikum
a.    Instalasi NIC dan Driver
b.    Instalasi jaringan point to point dengan kabel cross
c.    Setting IP addres
d.    Uji keberhasilan koneksi
2.     Tujuan Praktikum
a.    Mahasiswa mampu menginstalasi Network Interface Card (NIC) & Drivernya
b.    Mahasiswa mampu mengkoneksikan jaringan point to point dengan kabel cross-over
c.    Mahasiswa mampu mensetting IP Address
d.    Mahasiswa mengetahui cara menguji keberhasilan koneksi jaringan Point to Point
3.     Teori Dasar
a.    Jaringan LAN
Jaringan LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung dan biasanya jangkauannya tidak lebih dari 1 kilometer persegi. Beberapa model konfigurasi LAN biasanya berupa sebuah komputer yang dijadikan sebagai file server yang digunakan untuk menyimpan perangkat lunak ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan lokal.
Komputer-komputer yang terhubung dengan suatu file server biasanya disebut workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih kurang di bawah dari file server-nya dan mempunyai aplikasi lain di dalam media penyimpanannya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya. LAN merupakan jaringan komunikasi yang terbatas pada daerah yang kecil.
b.    IP Address
IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat ditulis sebagai berikut:
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Jadi IP address ini mempunyai range dari
00000000.00000000.00000000.00000000
Sampai 11111111.11111111.11111111.1111111. Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan “notasi desimal bertitik”. Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP address. Contoh hubungan suatu IP address dalam format biner dan desimal:
Desimal 167 205 206 100
Biner 10100111 11001101 11001110 01100100
Format IP address
c.    Pembagian Kelas IP Address
IP address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni Network ID dan Host ID.
Network ID berperan untuk identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan Host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang memiliki Network ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP address merupakan network bit/network number, sedangkan sisnya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas Network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu:
1) Kelas A : 1.x.x.x s/d 126.x.x.x
Biasa digunakan pada jaringan yang amat besar / WAN.
2) Kelas B : 128.0.x.x s/d 191.255.x.x
Biasa digunakan pada jaringan MAN
Default subnet mask: 255.255.0.0
3) Kelas C : 192.0.0.x s/d 223.255.255.x
    Biasa digunakan pada jaringan lokal / LAN
    Default subnet mask: 255.255.255.0
4) Kelas D : 244.x.x.x s/d 247.x.x.x
    Biasa digunakan untuk keperluan multicast.
5) Kelas E : 248.x.x.x s/d 255.x.x.x
    Digunakan untuk riset
d.    Hal-Hal yang Harus diperhatikan Dalam Memberi Nomor IP
1) Tidak boleh bernilai 0 semua
2) Sebuah host tidak boleh memiliki nomor ID = 0
3)  Sebuah host tidak boleh memiliki nomor ID = 255, karena nomor 255 digunakan untuk tes koneksi ke seluruh jaringan
4) Dalam sebuah jaringan tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama
e.    Koneksi Jaringan Media Kabel
Terdapat 2 cara untuk melakukan koneksi jaringan media kabel yaitu koneksi PC ke PC / hub ke hub) dan PC ke hub. Untuk melakukan koneksi PC ke PC / hub ke hub) dibutuhkan kabel cross sedangkan kabel straight itu digunakan untuk melakukan koneksi jaringan PC ke hub/switch.
4.     Alat dan Bahan
a.    Komputer/Laptop 2 buah
b.    NIC
c.    Kabel UTP Cross-Over
d.    SO Windows
5.     Jalannya Praktikum
a.    Instalasi NIC & DRIVER
1)    Lakukan Instalasi NIC dan DRIVER
b.    Instalasi Jaringan Point To Point dengan Kabel Cross-Over
1)    Pasang Kabel Cross-Over
Pada SO Windows Klik: Start – Control Panel – network and sharing center
                                      
 
                  Gambar 1. Start dan kontrol panel
                    Gambar 2. network and internet
2)    Double Click network and sharing center
Gambar 3. network and sharing center
3)    Pilih dan klik change adapter settings
 
Gambar 4. Change adapter settings
4)    Kemudian pilih dan klik Local area connection
Gambar 5. Local area connection
5)    Pilih dan buka internet protocol version 4 (TCP/Ipy4)
Gambar 6. Local area connection properties
6)    Atur IP Address dan Subnet Mask sesuai Kelas IP yang dipilih
 
 
Gambar 7. Internet protocol version 4 (TCP/Ipy4) properties
7)    Tes Koneksi dengan perintah PING ke alamat IP komputer pasangannya
6.     Hasil Ujicoba
Setelah melakukan instalasi NIC dan DRIVER dan instlasi jaringan point to point dengan menggunakan kabel cross-over, maka diperoleh hasil ujicoba / tes koneksi seperti pada gambar berikut.
 
 
Gambar 8. Hasil uji coba koneksi dengan menggunakan ping
7.     Kesimpulan
a.    Sebelum melakukan koneksi jaringan, harus diperhatikan bahwa apakah sudah terinstalasi NIC-nya dan DRIVERnya
b.    Mengkoneksikan jaringan dari PC ke PC menggunakan kabel cross,
IP Address yang digunakan yaitu:
Kelas C : 192.0.0.x s/d 223.255.255.x
– Biasa digunakan pada jaringan lokal / LAN

– Default subnet mask: 255.255.255.0

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.
Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.
Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1.         Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
2.         Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
3.         Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi
Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.
B.       Tujuan
1.      Agar Mahasiswa mengetahui Hubungan antara Spektrum, Silabus, dan RPP.
2.      Agar Mahasiswa mengetahui Bagaimana pendekatan, Strategi pembelajaran, Metode Pembelajaran, Teknik Pembelajaran.
C.      Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah Pendekatan yang dilakukan ?
2.      Bagaimanakah Strategi pembelajaran yang akan digunakan ?
3.      Bagaimanakah Metode Pembelajaran yang akan digunakan ?
4.      Bagaimanakah Teknik Pembelajaran yang akan digunakan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.      Mata Pelajaran Menginstalasi perangkat jaringan Local (LAN)
Pada Makalah ini telah dijelaskan bahwa Program studi yang diambil adalah Program Studi Teknik Komputer Jaringan. Dimana Prodi TKJ ini memiliki Beberapa Standar Kompetensi, Maka pada Makalah ini saya memilih Standar Kompetensi Menginstalasi Perangkat Jaringan Local (LAN), yang kemudian diturunkan menjadi silabus dengan beberapa indicator yang harus dilakukan tanpa harus mengurangi satupun diantara indicator tersebut. Dan selanjutnya membuat RPP Menginstalasi perangkat jaringan local (LAN).
Pada RPP tersebut dicantumkan Kompetensi dasar yaitu Merencanakan kebutuhan dan spesifikasi LAN Dan juga dicantumkan tujuan pembelajaran,  materi ajar, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, alat / bahan / sumber belajar, dan penilaian. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan secara rinci
B.       Model Pembelajaran
Berikut ini adalah penjelasan dari cara-cara yang akan dilakukan pada saat proses pembelajaran :
1.      Pendekatan
Yaitu titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada 2 pandangan. Yaitu : pandangan yang berpusat pada siswa dan pandangan yang berpusat pada guru.
Pada RPP yang saya bawakan pendekatan yang akan dilakukan yaitu pandangan yang berpusat pada Siswa. Alasannya karena metode yang dilakukan yaitu metode Tanya jawab, tatap muka, diskusi, demonstrasi, dan evaluasi. Pada metode-metode diatas sebagian besar pendekatan yang dilakukan berpusat pada siswa, yang mengarahkan siswa agar lebih agresif dalam melakukan pembelajaran.
2.      Strategi Pembelajaran
Adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi induktif dan deduktif.
Pada RPP yang saya pilih maka strategi yang akan saya gunakan adalah strategi Student Teams-Achievement Division. Berikut adalah langkah-langkahnya :
a.       Membentuk kelompok diskusi.
b.      Guru menyajikan materi.
c.       Guru member tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
d.      Guru member kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu.
e.       Member evaluasi
f.       Kesimpulan.
3.      Metode Pembelajaran
sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Metode yang saya gunakan adalah metode Tanya jawab, tatap muka, diskusi, demonstrasi, dan evaluasi. Metode Tanya jawab berfungsi untuk mengarahkan anak didik agar lebih terfokus terhadap materi yang dihadapi. Metode tatap muka berfungsi untuk mengarahkan anak didik tentang materi yang ingin dicapai dalam melaksanakan proses pembelajaran. Metode diskusi berfungsi untuk mengembangkan cara berfikir anak didik tentang materi yang telah diberikan. Metode demonstrasi berfungsi untuk memudahkan anak didik untuk lebih mengenal apa yang dipelajari. Metode evaluasi berfungsi untuk menilai sampai mana peserta didik kita mengerti akan materi yang telah kita berikan kepada mereka, mengetahui sejauh mana mereka menguasai pelajaran yang telah diberikan.
4.      Teknik Pembelajaran
dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
Teknik yang akan saya gunakan adalah teknik diskusi.Tujuan tehnik ini adalah :
a.       Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.
b.      Mengambil suatu jawaban aktual atau satu rangkaian jawaban yang didasarkan atas pertimbangan yang seksama.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pendekatan Yaitu titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada 2 pandangan.
Strategi Adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Metode sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Teknik dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
B.     Saran
Dalam memilih pendekatan, strategi, metode, dan teknik, harus memilih cara yang paling terbaik yang sangat bermanfaat bagi peserta didik. Haruslah sesuai dengan kondisi peserta didik, tergantung terhadap kondisi kelas yang akan diajar.